Ada beberapa cara mengawetkan makanan yang dilakukan baik secara alami maupun kimiawi, yaitu :

1. Pengeringan
Bertujuan untuk mengurangi kadar air, mempertahankan daya fisiologi bahandan mempertahankan kwalitas serta mengawetkan produk. Makanan yang telah dikeringkan akan memiliki kadar air yang sangat sedikit sehingga jamur dan bakteri sulit hidup dalam makanan tsb.

2. Pendinginan & Pembekuan
Proses ini adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi aktivitas mikroorganisme dan enzim serta pengkristalan air juga mengurangi jumlah air di dalam makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroba

3. Pemanasan
Tujuannya adalah untuk membunuh bakteri. Cara pemanasan modern adalah dengan cara pasteurisasi, proses ini akan membunuh bakteri tetapi tidak mengurangi nilai gizi makanan.

4. Penambahan Bumbu
 Ada 3 cara :
a. Penggulaan
Cara ini adalah dengan menambahkan gula dengan konsentrasi tinggi pada produk. tujuannya adalah selain memberi rasa manis juga mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Contoh : manisan buah, selai buah, dodol, dll.

b. Penggaraman
Dengan menambahkan garam dengan konsentrasi tinggi sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri & jamur. Contoh : ikan asin

c. Pengasaman
Dengan merendam dalam larutan asam. Contoh : pikel ( acar buah & sayur )

5. Penambahan Bahan Additive
Dengan menambahkan zat pengawet kedalam bahan makanan

6. Pengemasan
Kemasan mempunyai peranan penting dalam memperpanjang usia simpan sebuah produk. Fungsi kemasan adalah untuk melindungi produk terhadap kontaminasi dari luar dan melindungi dari kerusakan yang lain. makanan yang dikemas kedap udara lebih terlindung dari bakteri & jamur


sumber : KOKI 2008
 






Tips Membuat Cake Kukus


Membuat Cake kukus sebenarnya pada saat membuat adonan cakenya sama perlakuannya dengan membuat sponge cake panggang. perbedaan tekhnis terletak pada pematangannya saja, yaitu di kukus. Jadi cake kukus ini matang karena pemanasan yang didapat dari uap air yang berada di bawah sarang kukusan ( alas yang berlubang-lubang).

Pengukus cake ini ada dua tipe, dengan masing-masing perbedaan tekhnisnya

Kukusan bundar/ kukusan nasi dengan bentuk tutup datar saja tidak menjulang tinggi. Untuk mengukusnya diperlukan kain lap bersih atau bahan berbahan tebal yang menyerap air lebih bagus untuk membungkus tutup kukusan ini. Gunanya, agar uap air yang naik ke atas yang kemudian berubah menjadi air tidak jatuh menetes ke permukaan cake. Jika menetes, maka permukaan cake bisa menjadi bergelombang/berlubang, bahkan bisa menjadi bantat.
Kukusan bentuk persegi atau disebut klakat, bentuk tutup kukusan ini seperti prisma. Dengan menggunakan kukusan sepeerti ini tidak diperlukan kain lagi untuk menutup tutup kukusannya. karena dengan bentuk yang sudah seperti itu di disain agar uap yang menjadi air langsung menetes ke sisi sisi kukusan


Beberapa tips dalam membuat cake kukus berdasarkan pengalaman :

1. Gunakan bahan-bahan yang sudah disarankan dalam resep. misalnya di resep menggunakan minyak goreng, sebaiknya diikuti. karena penggantian minyak dengan margarin/mentega akan memberikan pengaruh rasa/ sedikit perubahan tekstur cake. jika pun ingin mengganti minyak goreng, sebaiknya digantikan dengan margarin/mentega unsalted. karena minyak sendiri itu tidak mempunyai rasa.

2. Dalam menggunakan emulsifier, tidak disarankan menggunakan dalam jumlah banyak/dilebihkan dari petunjuk resep. Hal ini akan menyebabkan cake akan menjadi kering/ seret saat dimakan.

3.Saat mengukus, pastikan kukusan sudah bergolak airnya. kemudian saat memasukkan loyang berisi adonan api dalam keadaan api sedang, kemudian tutup.

4. Jika cake berlapis, kukus lapisan pertama agak lama. karena jika waktu pengukusan kurang maka saat lapisan ke 2 dituang ke lapisan pertama, maka bentuk lapisan cake akan cekung dan juga cake lapisan pertama akan lembek/belum matang. jika kondisi seperti ini, maka disarankan cake dikukus kembali lebih lama lagi agar cake lapisan bawah menjadi matang.

5. Jika adonan harus antri karena membuat beberapa resep sekaligus, diusahakan membuatnya tidak terlalu banyak resep karena akan membuat adonan lebih lama mengantri, kecuali jika kapasitas kukusan memadai. Karena jika mengantri terlalu lama, maka adonan akan akan banyak mengandung udara/gelembung sehingga cake saat matang biasanya akan ada lubang-lubang kecil bekas gelembung udara. atau, karena mengantri lama, bisa menyebabkan cake akan menjadi agak cekung/turun tidak seperti cake yang di kukus pertama.